Jumat, 06 Januari 2012

7 Kata yang merubah dunia(7 word that change the world)

Aku tahu aku berbeda dari anak-anak lain. Dan aku amat membencinya. Ketika aku mulai bersekolah, teman-teman selalu mengejekku, maka aku semakin tahu perbedaan diriku. Aku dilahirkan dengan cacat. Langit-langit mulutku terbelah.Ya, aku adalah seorang gadis kecil dengan bibir sumbing, hidung bengkok, gigi yang tak rata. Bila berbicara suaraku sumbang, sengau dan kacau. Bahkan aku tak bisa meniup balon bila tak kupejet hidungku erat-erat.

Jika aku minum menggunakan sedotan, air akan mengucur begitu saja lewat hidungku.

Bila ada teman sekolahku bertanya, "Bibirmu itu kenapa?" Aku katakan bahwa ketika bayi aku terjatuh dan sebilah pecahan beling telah membelah bibirku.

Sepertinya aku lebih suka alasan ini daripada mengatakan bahwa aku cacat semenjak lahir. Saat berusia tujuh tahun aku yakin tidak ada orang selain keluargaku yang mencintai aku. Bahkan tidak ada yang mau menyukaiku.

Saat itu aku naik ke kelas dua dan bertemu dengan bu Leonard. Aku tak tahu apa nama lengkapnya. Aku hanya memanggilnya bu Leonard. Beliau berparas bundar, cantik dan selalu harum. Tangannya gemuk. Rambutnya coklat keperakan. Matanya hitam lembut yang senantiasa tampak tersenyum meski bibirnya tidak. Setiap anak menyukainya. Tetapi tak ada yang menyintainya lebih daripada aku. Dan aku punya alasan tersendiri untuk itu.

Pada suatu ketika sekolah melakukan test kemampuan pendengaran; yaitu mendengar kata yang dibisikkan dengan satu telinga ditutup bergantian. Terus terang sulit bagiku untuk mendengar suara-suara dengan satu telinga. Tidak ada orang yang tahu akan cacatku yang satu ini. Aku tak mau gagal pada test ini lalu menjadi satu-satunya anak dengan segala cacat di sekujur tubuhnya.

Maka aku mencari akal untuk menyusun rencana curang.

Aku perhatikan setiap murid yang ditest. Test berlangsung demikian: setiap murid diminta berjalan ke pintu kelas, membalikkan tubuh, menutup satu telinganya dengan jari, kemudian bu guru akan membisikkan sesuatu dari mejanya tulisnya. Lalu murid diminta untuk mengulangi perkataan bu guru. Hal yang sama dilakukan pada telinga yang satunya. Aku menyadari ternyata tak ada seorang pun yang mengawasi apakah telinga itu ditutup dengan rapat atau tidak. Kalau begitu aku akan berpura-pura saja menutup telingaku. Selain itu aku tahu dari cerita murid-murid yang lain bu guru biasanya membisikkan kata-kata seperti, "Langit itu biru" atau "Apakah kau punya sepatu baru?".

Kini tiba pada giliran terakhir; giliranku. Aku berjalan ke luar kelas, membalikkan tubuh lalu menutup telingaku yang cacat itu dengan kuat tetapi kemudian perlahan-lahan merenggangkannya sehingga aku bisa mendengar kata-kata yang dibisikkan oleh bu guru. Aku menunggu dengan berdebar-debar kata-kata apa yang akan dibisikkan oleh bu Leonard. Dan bu Leonard, bu guru yang cantik dan harum, bu guru yang aku cintai itu, membisikkan tujuh buah kata yang aku telah mengubah hidupku selamanya. Ia berbisik dengan lembut, "Maukah kau jadi putriku, wahai gadis manis?" Tanpa sadar aku berbalik, berlari, memeluk bu Leonard erat-erat, dan membiarkan seluruh air mataku tumpah di tubuhnya.
English:
I know I'm different from other kids. And I am so hated. When I started school, my friends always make fun of me, then I'm getting to know the difference myself. I was born with a disability. Terbelah.Ya roof of my mouth, I was a little girl with cleft lip, nose crooked, uneven teeth. When speaking carry a tune, nasal and chaotic. I can not even blow my nose kupejet balloon if not tightly.
If I drink through a straw, the water would just pour through my nose.
If there is a school friend asked, "Your lips is why?" I say that when the baby I fell and sebilah glass shards have been splitting my lip.
Looks like the reason I prefer this than to say that I was disabled since birth. When I was seven years old I'm sure no one besides my family that loves me. In fact no one wants to like me.
At that time I went up to class two and meet with Leonard bu. I do not know what his full name. I just called him Leonard bu. Her flawless round, beautiful and always fragrant. His hands were fat. His hair was silvery brown. Soft black eyes that always seemed to smile even though her lips did not. Every kid loved it. But no one menyintainya more than me. And I have reasons for it.
At one school to test the ability of hearing, ie, to hear the whispered words with one ear closed alternately. Frankly it is difficult for me to hear the sounds with one ear. No one who knows will cacatku this one. I do not want to fail on this test and then being the only child with a disability all over his body.
So I find a way to plan cheat.
I noticed every tested student. Test takes place thus: each student was asked to walk into the classroom door, turn around, close one ear with a finger, then bu teacher would whisper something from his desk he wrote. Then students were asked to repeat the words of the teacher bu. The same is done in the other ear. I realized there was no one was watching whether the ear is sealed properly or not. Then I'll just pretend to close my ears. Plus I know from stories of other students bu teachers usually whispering words like, "The sky is blue" or "Do you have new shoes?".
Now comes the last turn; turn. I walked out of class, turn over and shut my ears that was strongly deformed, but then slowly merenggangkannya so I could hear the words prompted by the teacher bu. I waited with pounding words what will be prompted by Leonard bu. And Leonard bu, bu guru beautiful and fragrant, not the teacher who I loved it, whispered seven words that I have changed my life forever. He whispered softly, "Will you be my daughter, my sweet girl?" Without realizing it I turned around, ran, bu Leonard hugging tightly, and let all my tears spilled on her body.

Impian Walt Disney(Disney Walt Dream)

IMPIAN WALT DISNEY


Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901.
Ibunya Flora Call, adalah seorang wanita Jerman. Sedangkan ayahnya Elias
Disney, adalah seorang keturunan Irlandia. Kehidupan keluarga Disney
berpindah dari satu kota ke kota lain, karena Elias Disney, yang sebenarnya
terpesona oleh dunia bisnis, tidak mempunyai kesesuaian diri dengan dunia
itu dan seringkali mengalami kegagalan finansial.

Pada tahun 1906, keluarga Disney pindah ke daerah Marceline, Missouri, di
tanah pertanian yang baru dibelinya. Walt Disney kecil menyukai kehidupan di
daerah barunya tersebut. Selain itu, kehidupan di desa tersebut juga
menghidupkan rasa sayangnya kepada binatang-2 yang hidup di sekitarnya,
seperti bebek, tikus, dan anjing. Kelak, ternyata hewan-2 itulah yang
membuat namanya menjulang. Dari sini, Walt Disney menarik pelajaran berharga
yang dia terapkan sepanjang hidupnya, yaitu bahwa KEBAHAGIAA! N AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI.

Kehidupan Walt Disney yang bahagia itu teryata hanya bisa dinikmati sesaat
saja. Kegagalan panen yang berturut-turut membuat Elias Disney, ayahnya
harus menjual ladang pertaniannya dan membeli sebuah perusahaan koran
setempat yang kecil. Untuk menghemat biaya pegawai, Elias Disney
mempekerjakan Walt Disney dan kakaknya Ray tanpa biaya. Setiap pagi pukul
3.30 dinihari Walt dan Ray sudah harus bangun untuk menunggu kedatangan truk
pengangkut. Sesudah itu mereka harus menjalankan tugas harian mengantarkan
koran kepada para pelanggan di kota. Kadang-kadang orang menjumpai Walt
berjalan dengan kelelahan dan gemetar kedinginan dengan bawaan hampir
seberat dua kali berat tubuhnya. Adakalanya cuaca begitu dingin, sehingga
Walt harus berjongkok di sudut jalan sekedar untuk menghangatkan diri.

Seringkali Walt berpikir, apakah untuk hidup di dunia ini orang harus
bekerja mati-matian sebagai budak dengan upah yang hanya bisa sekedar untuk
survive ? Tidak adakah jalan lain untuk hidup ? Bila Walt mengantarkan koran
untuk para pelanggannya yang kebanyakan adalah orang kaya di kota, maka Walt
juga mulai berpikir mengapa mereka bisa hidup mewah, sementara dirinya hidup
serba kekurangan. Hal ini akhirnya melahirkan pelajaran kedua di dalam
hidupnya, yaitu bahwa KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT INI.

Atas dasar pemikiran itulah maka setelah beranjak dewasa Walt bersikeras
memutuskan untuk masuk ke dinas tentara, karena menurutnya pekerjaan tentara
bisa lebih memberi kekayaan dibanding sebagai pengantar koran yang bekerja
tidak dibayar. Di sela-2 dinas ketentaraannya, Walt menggunakan waktu
luangnya untuk menggambar.

Rupanya, bakat Walt dalam menggambar memang luar biasa, sehingga ! dalam
waktu yang singkat banyak teman-2nya di ketentaraan yang minta dibuatkan
gambar dirinya.

Setelah perang dunia I usai, Walt keluar dari dinas tentara. Saat itu,
sangatlah sulit mencari pekerjaan. Ini merupakan masa-masa paling suram
dalam kehidupan Walt Disney. Untuk kembali ke orang tuanya dia malu, karena
waktu itu dia sering menyombongkan pada orang tuanya bahwa pekerjaan tentara
itu adalah `pekerjaan orang kaya'.

Walt tidak mempunyai uang barang sedikitpun, dan terpaksa menumpang di
belakang sebuah bengkel kecil, dengan sebuah bangku usang, satu-satunya
perabotan yang dimilikinya, untuk makan dan tidur. Lebih parah lagi,
seminggu sekali dia harus pergi mengendap-endap ke stasiun kota di malam
hari hanya sekedar untuk `mencuri' mandi.

Walt menyadari, bahwa hal ini tidak mungkin dibiarkan terus menerus. Dia
kembali ingat impiannya di masa lalu, bahwa dia ingin menjadi kaya, bukan
gelandangan seperti sekarang. Tapi, apa yang bisa dilakukan dengan
keadaannya yang sekarang, tanpa modal, tanpa kenalan, tanpa pekerjaan. Dalam
keadaan paling parah dalam hidupnya, Walt akhirnya bisa merumuskan prinsip
hidupnya yang ketiga, yaitu TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL : HARAPAN

Harapan itu pula yang terus memacu pikiran Walt. Akhirnya Walt menyadari,
bahwa satu-satunya yang masih dimilikinya adalah bakat menggambarnya. Tapi,
bagaimana caranya agar bakat tersebut bisa menghasilkan uang untuk dirinya ?
Setelah sekian lama mencari-cari, Walt memutuskan bahwa Hollywood adalah
tempat yang cocok dengan dirinya, dengan bakat yang dimilikinya. Untuk
kesana, terpaksa Walt menahan malu dan meminjam uang dari kakaknya Ray.
Setibanya disana, ternyata Walt hanyalah satu dari sekian ribu orang yang
berharap bisa menjadi bintang di Hollywood.

Mulailah Walt masuk satu persatu ke studio yang ada disana, dan mencoba
menawarkan diri untuk bekerja apa saja, asal ada hubungannya dengan dunia
perfilman. Bukan hal yang mudah ternyata, karena tidak ada satupun studio
yang mau menerimanya, bahkan untuk pekerjaan yang paling rendah sekalipun.

Walt menyadari, bahwa para studio itu menolaknya karena dirinya tidak
menunjukkan satu keahlian khusus, yang membuat mereka tertarik kepadanya.
Belajar dari situ, Walt membeli beberapa kertas kosong dan mulai menggambar.
Kemudian Walt kembali lagi ke studio-2 itu lagi, kini dengan menonjolkan
`bakat' yang dimilikinya. Ternyata ada satu studio yang tertarik dengan
bakat Walt yang luar biasa.

Mereka bahkan langsung memesan satu cerita "Alice in The Wonderland" dalam
bentuk film kartun bergerak, dengan harga awal US$ 1.500.

Jumlah itu justru membuat Walt kaget, karena pada awalnya Walt hanya
berharap mendapatkan upah US$ 50 sebulan, hanya sekedar untuk bertahan
hidup. Rangkaian film "Alice in The Wonderland" sukses luar biasa di bioskop
Amerika, dan bertahan sampai tiga tahun berturut-turut. Dengan hasil dari
film ini, Walt mulai bisa memperbaiki hidupnya, membeli rumah, membuat
studio sendiri dan menikah dengan Lilian Bounds.

Suatu hari, Walt teringat masa kecilnya yang bahagia di pedesaan. Hal ini
menginspirasi dirinya untuk menggambar tiga sahabat binatangnya waktu itu,
yaitu bebek, tikus, dan anjing. Dari sinilah kemudian lahir Donald Duck,
Mickey Mouse dan Pluto. Ketiga binatang inilah yang membawa Walt Disney
menuju ke kejayaannya sebagai seorang bintang di Hollywood. Selain itu, Walt
juga rajin menciptakan film-film animasi lain yang terus mencetak uang bagi
dirinya, seperti Snow White, Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Dari sinilah
Walt kemudian mendedikasikan diri seutuhnya untuk kebahagiaan anak-2
sedunia.

Pada tahun 1950, Walt mempunyai impian untuk membangun taman impian bagi
anak-anak. Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-2nya sesama pengusaha,
namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain ini akhirnya bisa
diwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.

Pada waktu pembukaan, Walt mengatakan dalam pidatonya "KESUKSESAN DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KEDEPAN. DAN SAAT KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA????..".


Walt Disney meninggal pada tahun 1966. Namun visi dan impiannya untuk
kebahagiaan anak-anak akan terus dikenang oleh dunia sepanjang masa.

English:
 
Walter Elias Disney was born in Chicago on December 5, 1901.His mother Flora Call, was a German woman. While his father EliasDisney, is a descendant of Ireland. Disney family lifemove from one city to another, since Elias Disney, the actualfascinated by the business world, has no conformity to the worldand often experience financial failure.
In 1906, the Disney family moved to Marceline, Missouri, inrecently purchased farmland. Walt Disney liked the life in a smallthese new areas. Moreover, life in the village alsoturned his affection to the animals that live-2 in the vicinity,such as ducks, rats, and dogs. Later, it turns out that animal-2made his name looming. From here, Walt Disney draw valuable lessonswhich he applied throughout his life, namely, that happiness! N WILL ARISE IN OURSELVES IF WE ARE DOING SOMETHING WE REALLY LIKE.
Walt Disney's life was a happy moment can only be enjoyed teryataonly. The failure of successive harvests make Elias Disney, fathershould sell his farm and bought a newspaper companylocal small. To save on personnel costs, Elias DisneyWalt Disney and his brother hired Ray at no cost. Every morning at3:30 dawn Walt and Ray had to get up to await the arrival of truckstransporters. After that they must perform daily tasks to delivernewspapers to customers in the city. Sometimes people find Waltwalking with fatigue and nearly shaking chills with congenitalweighing twice his body weight. Sometimes the weather was so cold, soWalt must squat on the street corner just to stay warm.
Often Walt thinking, whether to live in this world one mustworked furiously as a slave to the wage that can only be just tosurvive? Is there no other way to live? When Walt deliver papersfor its customers who are mostly rich people in town, the Waltalso began to wonder why they can live in luxury, while he was aliveunderprivileged. This eventually gave birth to a second lesson in thehis life, namely that LIFE IS A CHOICE. WE ARE RICH OR POOR TURN, DEPENDS ON THE DECISION AND ACTION NOW WE COMPLETELY.
On the premise that it is after growing up Walt insisteddecided to go into military service, because he thinks the army jobscould put more wealth than the work as newspaper deliverynot paid. In between the two agencies ketentaraannya, Walt uses the timespare for drawing.
Apparently, Walt talent in drawing was remarkable, so! inshort time-2nya many friends in the army who asked forthe image itself.
After World War I ended, Walt exit from army service. At that time,very difficult to find a job. This is the most gloomy timesin the life of Walt Disney. To return to her parents she was embarrassed, becausethat time he often boasted to his parents that work forcesit is `work rich '.
Walt did not have the least money, goods, and forced to ride inbehind a small workshop, with a worn bench, the onlyfurniture has, to eat and sleep. Worse yet,once a week he had to go to sneak into the city station at nightday just to `steal 'a bath.
Walt realized, that this is not possible allowed to continue. Hedream recall in the past, that he wanted to be rich, nottramps like now. But, what can be done withits current state, without capital, without acquaintances, without a job. InThe most severe circumstances in his life, Walt was finally able to formulate principlesa third of his life, ie DO NOT CARE HOW WE NOW SEVERE EVENT, BUT BE SURE TO CHANGE EVENT BETTER IF WE STILL HAVE ONE THING: HOPE
Hope that is what continues to spur the mind of Walt. Walt finally realized,that the only thing that still had the talent to draw it. But,how to keep talent can make money for himself?After a long search, Walt decided that Hollywood isa suitable place with himself, with the talent he had. Tothere, humiliation and forced Walt to borrow money from his brother Ray.Arriving there, it turns out Walt is just one of thousands of people whohoping to become stars in Hollywood.
Begin Walt entered one by one into the studio is there, and tryvolunteered to work anything, as long there is to do with the worldfilm industry. Was not an easy thing, because none of the studiowho will accept, even for the lowest job though.
Walt realized, that the studio was rejected because he was notdemonstrate a special skill, which makes them interested in him.Learn from it, Walt bought some blank paper and start drawing.Then Walt returned to the studio-2 again, now by accentuating`Talent 'has. Apparently there is one studio that interested inWalt's incredible talent.
They even book a one story "Alice in the Wonderland" inmoving cartoon form, with a starting price of U.S. $ 1,500.
The number was actually making Walt surprised, because at first Walt onlyexpect to pay U.S. $ 50 a month, just to surviveof life. The series of the movie "Alice in the Wonderland" extraordinary success in the cinemaAmerica, and last up to three years in a row. With the results ofThis film, Walt began to improve his life, buying a house, makehis own studio and married Lillian Bounds.
One day, Walt recalled a happy childhood in the countryside. This isinspired him to draw three animal companions that time,namely ducks, rats, and dogs. From here he went on to Donald Duck,Mickey Mouse and Pluto. All three animals that brought Walt Disneyleading to its glory as a star in Hollywood. In addition, Waltalso diligently to create other animated films that continue to print money forhimself, like Snow White, Cinderella, Peter Pan and Bambi. From thisWalt then dedicate themselves wholly to the happiness of children-2the world.
In 1950, Walt had a dream to build a dream garden forthe children. Walt's dream was considered crazy by his fellow businessmen 2nya,but Walt still in his stance. The park is finally able torealized in 1955 in Anaheim, California.
At the time of opening, Walt said in his speech "SUCCESS STARTS WHEN WE START TO CREATE A DREAM FAR FUTURE. AND WHEN WE ARE COMMITTED TO ACHIEVE THAT DREAM, THE DREAM IS FURTHER THAT WILL BE A MAGNET AND INTEREST WE get there ????..".

Walt Disney died in 1966. But visions and dreams forhappiness of children will continue to be remembered by the world of all time